Monday, January 5, 2009

HEARD 'THEIR' CRY AND SAVE 'THEM': OUR PALESTIN

Saat kaki ini masih letih setelah 2 ½ jam berputar-putar di mall karena membeli kado untuk guru tercinta. Aku melihat berita yang sangat memilukan untuk agamaku tercinta ‘Islam barakallah’. “100 ANAK MENJADI KORBAN LEDAKAN BOM ISRAEL”. Itulah kalimat yang terpampang tebal di layar televisi yang ada di hadapanku. Masya Allah, laailahaillallah, innalillaahi wa innailaihi raaji’un... kata itulah yang keluar dari mulutku saat aku melihat seorang balita berbalut bendera Palestin yang sedang dipangku oleh lelaki paruh baya.
Allah, sampai kapan saudara-saudaraku harus merasakan semua ini? Masih terniang dalam ingatan saat guru agamaku menjelaskan perjalan Rasulullah di malam hari. Isra’ Mi’raj, itulah namanya.kisah perjalanan Rasulullah yang mendapat perintah shalat bagi ummat muslim. Perjalanan yang mengagumkan. Perjalan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha lalu ke Baitul Maqdis dan Sidratul Muntaha. Masih tersimpan dalam ingatanku, bagaimana diriku yang kecil mengimajinasikan perjalanan Rasulullah yang hanya dalam semalam.
Tapi kini. Apa yang ada pada pemandangan di depanku? Masjidil Aqsha yang dikepung, ummat islam yang shalat di halaman Masjidil Aqsha, dan tatapan sinis para yahudi yang berdiri dihadapan para saudaraku yang sedang menghadap padaMu. Allah,, aku tak tega melihat. Sungguh. Air mata ini tak akan cukup untuk meluapkan kepedihan ini. Aku merasa ada belati yang menikamku saat tempat suci yang pernah didatangimu kini porak-poranda, Rasul.
Sedih rasanya saat aku membandingkan imajinasi kecilku dengan pemandangan yang ada di hadapanku ini. Tak terasa ada sebutir cairan mengalir dai ujung mataku. Mengapa semua begini? Rasulullah, beginikah nasib Islam sepeninggalanmu. Di mana semangat para sahabatmu yang berjuang demi agama ini? Di mana ketangguhan Khulafaur Rasyidin yang ada di zamanmu? Di mana spirit ashabul kahfi?, spirit para pemuda yang mempertahankan iman pada agama yang kau bawa.
Allah... kapan ini berakhir?
Aku yakin, ada rahasia dahsyat yang Kau sembunyikan di balik peristiwa ini. Ada kemenangan besar di balik semua ini.
Aku yang hanya seorang wanita, tak mampu berbuat apa-apa. Tak mampu turun ke medan jihad dan menyelamatkan saudaraku dari gencatan bom. Tapi semua itu tak mustahil untukku lakukan. Allah,, jika engkau berkehendak, aku ingin memeluk ukhti di seberang sana. Aku ingin memberinya perlindungan, memberinya selimut agar tak kedinginan, dan memberinya ayat-ayat ketegaran yang Kau turunkan agar mereka tetap kuat dan tegar. Ingin sekali aku menggendong dan memberi dekapan hangat pada anak-anak tak berdosa yang ada di sana.
Wallahi.. aku tak rela agamaku dilecehkan seperti itu. Aku tak sudi saudaraku tersiksa terus-menerus. Dan demi nafas yang aku hirup sepanjang hidupku, aku ingin mereka merdeka.
Tak sadar, ketika itu pula aku bergumam bahwa aku akan menonjok para yahudi laknatullah itu dan ... sangat sangat tidak sudi saudaraku diperlakukan seperti itu. Ya Allah,, azza wajallah. Berilah mereka petunjukMu, sadarkan mereka dengan kuasa yang kau miliki. Huhf. Tapi apa gunanya aku berdo’a seperti itu? Bukankah Allah telah mengatakannya sendiri bahwa orang-orang yahudi itu akan terus tertutup pintu hatinya dari petunjuk Allah, dan Allah pun mengatakan bahwa hati mereka terkunci dari segala hal yang berprikemanusaan. Itu semua karena mereka mau melakukan hal apa saja demi menguasai dunia. Maka tak heran jika kejeniusan yang mereka miliki digunakan hanya untuk menghancurkan golongan yang bertentangan dengannya yaitu Islam. Yup! Di mata yahudi, Islam adalah musuh yang sangat berbahaya bagi kekuasaannya, bahkan di anggap lebih berbahaya dari pada komunis sekalipun.
Tapi, apakah aku harus mendo’akan para yahudi itu untuk diazab dan mendapat pembalasan yang setimpal oleh Allah? Bukankah Allah akan memberikan nikmat dan kesenangan yang panjang bagi orang-orang kafir agar dosa-dosa mereka bertambah banyak? Wallahu ‘alam bishshawaf. Yang menjadi permasalahan disini bukan bagaimana cara kita mendo’akan akan kesadaran orang-orang yahudi itu. Tapi yang terpenting bagaimana caranya agar saudara kita yang ada di sana dapat segera merdeka dan bertakbir gembira sekeras-kerasnya.
Hmm. Kalau mengingat jihad, aku jadi teringat kata-kata kakak mentorku. “katakan Allahu Akbar sekencang-kencangnya sambil menghantamkan tonjokan ke arah depan, dan anggap di depan kita ada seorang yahudi yang sedang “menyengir kuda”. Maka insya Allah rasa hantaman tangan kita akan sampai kewajah mereka.
Wallahu’alam.
Ayo,, dzikir bersama, ucapkan takbir, dan ribuan shalawat pada nabi kita untuk saudara-saudara tercinta. Semoga Allah memberikan kemenangan bagi muslim dunia. Dan biarkan kekuasaan dan tangan Allah yang akan ikut berperang melawan yahudi laknatullah. Lantunkan do’a untuk kekuatan dan kejayaan Islam di sana!! Subhanallah, ALLAHU AKBAR !!!
SAY,
ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! FATH ILA PALESTIN AHAD
JUST FOR JUSTICE PALESTIN BELOVED.

2 comments: