Monday, January 5, 2009

Ketika Kesetiaan Dipertanyakan

Kesetiaan. Siapa yang tidak tahu tentang itu? Yap. Kesetiaan adalah sesuatu yang paling berharga di dunia, dari jaman Nabiyallah hingga jaman kekafiran seperti ini. Kesetiaan sangat diperlukan dalam islam, hal ini karena Allah sangat mencintai mahkluk-mahklukNya dengan setia, maka kita sebagai satu dari mahklukNya yang tak terhitung jumlahnya juga sepatutnya harus setia pada kesetiaan Allah.


Lantas bagaimana jika kita setia lagi dengan cinta Allah dan RasulNya? Semua itu telah dijawab langsung oleh Allah ketika ‘penghianat besar’ kesetiaan Allah hadir dalam kisah salah satu Nabi kita. Dialah Yudas Iskariot. Kita pun sudah tahu dampak yang ia dapatkan atas ketidaksetiaannya itu. ‘penghianat’ itu kini menjadi sesembahan para Nasrani yang menganggapnya sebagai Nabi Isa as. Subhanallah.. hingga segitu besar rupanya pemalasan Allah terhadap mahikluk yang mengkhianati kesetiaanNya yang telah dipercayakan kepada kita.


Hmm.. kalau kesetiaan manusia diberi manusia gimana?


*_* friend,, yang namanya kesetiaan itu kekal pengertian dan tindakannya kepada siapa pun, Sangkhalik-kah, sampai pada sesuatu yang lebih kecil pun seperti kesetiaan pada manusia, teman dan pacar sekali pun. Ehem, kesetian yang kecil seperti itu saja masih banyak yang mengkhianati, apalagi kepada Allah. Sulit memeng menjaga kesetiaan yang telah dipercayakan orang (terutama yang dicintai) kepada kita. Tapi mengapa kita berusaha untuknya? Bukankah sesuatu yang dipetahankan akan terasa makin kuat melekat pada diri hati kita?


Itulah yang membuat saya menulis tentang ‘kesetian’ ini. Ternyata masih bayak orang di sekitarku yang mudah berkhianat hanya karena hal yang sepele. Bahkan orang itu adalah orang yang dapat dikatakan dekat denganku.


Saat hati ini kesepian dan tak tahan menahan rasa untuk diluapkan pada orang yang kita cintai, haruskah kita menghianatinya? Apakah itu jalan satu-satunya untuk meluapkan rasa cinta yang ada demi kebutuhan diri sendiri. Hem, egois rasanya.


Saat seorang yang mencintai diri ini sangat dan sangat mencintai, kenapa harus ada pengkhianatan atas rasa cinta yang telah diberi? Na’udzubillah.


Bagi aku, kesetiaan itu mahal harganya, karena itu jika kita telah diberi kepercayaan untuk setia mengapa kita tak menjaganya baik-baik. Memang sih kesetiaan itu tak nampak wujudnya, tapi dampaknya terlihat jelas oleh mata, rasanya sangat dalam dan sulit dipukan ketika kita benar-benar menjaga kesetiaan.
Oke.. kalau kita meremehkan kesetian dan berkata, iya sih,, pacarku orang yang setia begitu juga aku, tapi kalau ditinggal pacar nan jauh di sana untuk satu urusan,, yah....?


Yah apa? Yah boleh aja gak setia? Begitu maksudnya? Alah, bilang aja emang ... (tuuuut,, masuk lembaga sensor nih)


Gini aja deh, sekarang kita ibaratkan kesetiaan itu sebuah benda yang kita sayangi. Misalnya, buku (buat si maniak buku), coklat (buat orang yang demen coklat), atau berlian berharga (untuk para pengila perhiasan, wiih). Kalau kita anggap kesetiaan itu buku, selayaknya maniak buku, pasti buku itu akan dirawat baik-baik. Mulai dari segi kebersihan bukunya, sampul bukunya, dan akan menjaga bukunya baik-baik di lemari berharga yang mungkin aja itu lemari baja dan emas sekalipun. Dan kalau kamu maniak buku pasti kamu gak akan membiarkan buku kamu lecek kan?


Naah, begitu juga dengan kesetiaan. Coba deh kita rawat kesetiaan itu dengan menaruhnya dalam-dalam di dasar hati kita, dan selalu mencurahkan tanda-tanda keberadaan kesetiaan itu hanya pada yang mempercayakannya. Itulah kuncinya.


Lalu, coba deh berfikir sedikit lebih dewasa (sedikiiit aja, gak usah banyak-banyak kok). Berfikir dampak dari semua pengkhianatan kita, mulai dari dampak yang paling kecil sampai dampak yang paling besar. Yaah,, kalau berkhianat pada sesama manusia sih gak bakal kayak Yudas. Tapi paling nggak Allah sudah menyiapkan berbagai balasan bagi yang coba-coba berkhianat, apalagi sama Dirinya sendiri, pake ada plus-plusnya loooh, ^_^


Yuk sekarang kita mulai menjaga kesetiaan yang Allah beri, juga kesetiaan yang telah diamanahkan oleh orang-orang yang mencintai dan dicintai kita. Dalam islam kan juga ada ada hukum karma (emang buddha doang, weeek). Jadi, kalau gak mau dikhianati jangan coba-coba mengkhianati yaaa.


Kesetiaan kok coba-coba !!! (intonasinya kayak iklan minyak kayu putih)

No comments:

Post a Comment