Wednesday, September 30, 2009

berbagi sedikit ilmu

Postingan ini berhubungan dengan postingan saya yang sebelumnya *kalau belum baca posting sebelumnya (Kata mereka tentang Janji Allah), lebih baik baca terlebih dahulu, biar connect 

******************
Mungkin ada yang bertanya, kata siapa Allah memberikan RahmatNya hanya di 10 Ramadhan pertama? Ini bukan hanya Rahmat tapi keMahaRahmatan Allah yang ‘Maha’ akan tercurah seluruhnya diwaktu ini (10 Ramadhan pertama). Yakni babak penyisihan untuk hambaNya dalam berlomba-lomba meraih ‘hati Allah’.

Lantas, bagaimana dengan 10 Ramadhan berikutnya? Nah, untuk 10 Ramadhan kedua Allah melimpahkan MaghfirahNya di sini *ini momen yang tepat untuk taubatan nasuha.
Tahap ini saya sebut babak semi final.

Lalu untuk 10 Ramadhan terakhir adalah itqum minannar. Allah mengharamkan neraka kepada hambanya yang sudah masuk final dalam perlombaan ibadah Ramadhan *jurinya Allah loh!

Dan siapa pemenangnya, dapat dilihat setelah Ramadhan. Jawabannya, Siapa yang bertambah baik/meningkat iman dan amal ibadahnya?

Dan pertanyaan saya, bagaimana dengan iman dan ibadah Anda?

*sesungguhnya hanya Allah pemilik segala ilmu. Saya hanya satu dari sekian banyak umatnya yang berusaha untuk memiliki ilmu yang Ia punya.

Kata mereka tentang Janji Allah…

Sebenarnya tulisan sudah lama ada (sejak bulan Ramadhan 1430 H). Tapi saya baru sempat menyalinnya ke dalam bentuk file hari ini. Yah, seperti biasa alasannya. Waktu. Manusia bisa saja merencanakan. Tapi yang berhak menentukan? Hanya Allah swt.

*********************
Bismillah…
‘Allah itu Maha Penyayang’
Kata-kata itulah yang selalku aku pelajari sedari dulu. Sejak aku kecil.
‘Allah itu Maha Pemberi’
Itu juga yang aku dengar dari mulut mereka.
Dan kini, aku mendapatkan pelajan baru.

Mereka mengatakan bahwa Allah akan memberikan RahmatNya dibulan Ramadhan ini, terutama di 10 hari pertama.

Mereka bilang, “Allah pasti akan mengabulkan dan memberi apa yang diminta oleh hambaNya terutama di 10 hari pertama ini (Ramadhan). Ya. Walaupun panjang prosesnya.”

Untuk Allah:

Allah, aku dating untuk menagih janjiMu. Meminta pembuktian dari semua yang mereka katakana tentangMu. Bukankah Engkau Dzat Yang Memenuhi janji? Engkaulah yang tak pernah tidur untuk hamba-hambaMu.

Aku datang untuk menagih jajniMu. Allah, Tuhan yang mereka katakana Maha Pemurah Maha Penyayang. Aku datang meminta balasan dari do’a0do’a dan harapan dalam hidupku.

Dimanakah Engkau wahai Dzat yang tak pernah mati?
Aku berjanji, akan menunggu jawaban dari janjiMu ini.
Karena aku tahu. Kaulah yang Maha Menepati Janji.

29 Agustus 2009

*******************
Maaf, pernyataan di atas berdasarkan ilmu yang baru saya dapatkan dari guru les saya.

*wallahu’alam bishshawaf

Tuesday, September 29, 2009

SUMPAHKU!!!

Terlentang!!!
Djatuh! Perih! Kesal!
Ibu Pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perdjalanan
Djanji pusaka dan sakti
Tanah tumpah darahku
Makmur dan sutji
……
……
……
Hantjur badan
Tetap berdjalan
Djiwa besar dan sutji
Membawa aku, ….. padamu!!!

Aachen, 12/7/60’ djam 23.00
B.J. Rudy Habibie

*****************

Puisi ini karya anak bangsa Indonesia, B.J. Habibie. Yang saya tahu, puisi ini ia buat saat ia baru tersadar dari komanya karena vieus influenza yang sudah mengenai jantungnya. Padahal, sebelumnya dokter di Aachen, Jerman telah menyatakan permohonan maaf kepada keluarga B.J. Habibie. Dan saat itu, Habibie sudah diletakan di kamar mayat. Setelah lebih dari dua kali keluar masuk kamar mayat, Habibie pun sadar dari komanya.

Karena rasa syukurnya yang tak terhingga, ia membuat puisi ini. Dan ia berkeyakinan bahwa allah masih membiarkannya hidup untuk Indonesia. Negaranya yang tercinta.


eh, tapi yg masih saya tanyakan. kenapa Pak Habibie tinggal di Jerman?

Tuesday, September 22, 2009

marhaban ya Ramadha.. GoodBye my Ramadhan

cepat sekali kau pergi
berlalu..
dan aku tak merasakan hadirmu.

mengapa kau kini berbeda?
kau berubah,
tapi akau tak tahu karena apa.

kau kini sepi,,
sepi sekali

kau tak seindah dulu
tak semeriah dulu

mungkinkah kau telah pudar karenamenuanya zaman?

oh,, engkau.
aku rindu gemamu, keagunganmu
keistimewaanmu

aku tunggu kau
Ramadhan tercintaku

Thursday, July 9, 2009

Hari Jilbab Internasional untuk Mengenang Marwa Al-Sharbini

Meski pemerintah Jerman berusaha menutup-tutupi kematian Marwa Al-Sharbini, cerita tentang Marwa mulai menyebar dan mengguncang komunitas Muslim di berbagai negara. Untuk mengenang Marwa, diusulkan untuk menggelar Hari Hijab Internasional yang langsung mendapat dukungan dari Muslim di berbagai negara.

Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Assembly for the Protection of Hijab, Abeer Pharaon lewat situs Islamonline. Abeer mengatakan, Marwa Al-Sharbini adalah seorang martir bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya. "Ia menjadi korban Islamofobia, yang masih dialami banyak Muslim di Eropa. Kematian Marwa layak untuk diperingati dan dijadikan sebagai Hari Hijad Sedunia," kata Abeer.

Seruan Abeer disambut oleh sejumlah pemuka Muslim dunia antara lain Rawa Al-Abed dari Federation of Islamic Organizations di Eropa. "Kami mendukung usulan ini. Kami juga menyerukan agar digelar lebih banyak lagi kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak muslimah di Eropa, termasuk hak mengenakan jilbab," kata Al-Abed.

Selama ini, masyarakat Muslim di negara-negara non-Muslim memperingati Hari Solidaritas Jilbab Internasional setiap pekan pertama bulan September. Hari peringatan itu dipelopori oleh Assembly for the Protection of Hijab sejak tahun 2004, sebagai bentuk protes atas larangan berjilbab yang diberlakukan negara Prancis.

Seperti diberitakan sebelumnya di Eramuslim, Marwa Al-Sharbini, 32, meninggal dunia karena ditusuk oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia pada Rabu (1/7) di ruang sidang gedung pengadilan kota Dresden, Jerman. Saat itu, Marwa akan memberikan kesaksian dalam kasus penghinaan yang dialaminya hanya karena ia mengenakan jilbab.Belum sempat memberikan kesaksiannya, pemuda Jerman itu menyerang Marwa dan menusuk ibu satu orang anak itu sebanyak 18 kali. Suami Marwa berusaha melindungi isterinya yang sedang hamil tiga bulan itu, tapi ia juga mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.

Kasus Marwa Al-Sharbini menjadi bukti bahwa Islamofobia masih sangat kuat di Barat dan sudah banyak Muslim yang menjadi korban. "Apa yang terjadi pada Marwa sangat berbahaya. Kami sudah sejak lama mengkhawatirkan bahwa suatu saat akan ada seorang muslimah yang dibunuh karena mengenakan jilbab," kata Sami Dabbah, jubir Coalition Against Islamophobia.

Dabbah mengatakan, organisasinya berulang kali mengingatkan agar para muslimah waspada akan makin menguatnya sikap anti jilbab di kalangan masyarakat Barat.

Profesor bidang teologi dan filosifi dari Universitas Al-Azhar, Amina Nusser juga memberikan dukungannya atas usulan Hari Jilbab Internasional yang bisa dijadikan momentum untuk merespon sikap anti-jilbab di Barat. "Hari peringatan itu akan menjadi kesempatan bagi kita untuk mengingatkan Barat agar bersikap adil terhadap para muslimah dan kesempatan untuk menunjukkan pada Barat bahwa Islam menghormati keberagaman," tukas Nusser.

Nusser menegaskan bahwa hak seorang muslimah untuk berbusana sesuai ajaran agamanya, tidak berbeda dengan hak penganut agama lainnya. Ia mengingatkan, bahwa kaum perempuan penganut Kristen Ortodoks juga mengenakan kerudung sebelum masuk ke gereja.

Dukungan untuk menggelar Hari Jilbab Internasional juga datang dari Muslim Association of Denmark. Ketuanya, Mohammed Al-Bazzawi. "Hari Jilbab untuk mengingatkan masyarakat Barat bahwa hak muslimah untuk mengenakan jilbab sama setara dengan hak perempuan non-Muslim yang bisa mengenakan busana apa saja. Mereka di Barat yang bicara soal hak perempuan, selayaknya menyadari bahwa mereka juga tidak bisa mengabaikan hak seorang perempuan untuk mengenakan jilbab," tandas Al-Bazzawi.

Bagaimana dengan Muslim Indonesia, apakah akan memberikan dukungan juga?(ln/iol)

sumber: http://eramuslim.com/berita/dunia/diusulkan-hari-jilbab-internasional-untuk-mengenang-marwa-al-sharbini.htm

Sunday, July 5, 2009

Anekdot Tafsir Cinta

Alkisah, terdapat tiga orang filsuf yang sedang berdebat daam sebuah rumah yang gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan yang menyelinap di antara celah bilik-bilik rumah.

Dialog mereka terdengar begitu sengit. Dan tak ada yang tahu, mengapa mereka dapat bertemu dalam waktu yang bersamaan. Meskipun itu terjadi, pasti ada hal yang sangat penting untuk mereka diskusikan. Dari dalog yang terdengar, mereka sedang berdebat mengenai makna ‘cinta’. Mereka memang sudah tua. Namun, adakah batas usia seseorang untuk membicarakan cinta?
Tiga orang filsuf tersebut adalah Karl Marx sang filsuf materialis, Rene Descartes si filsuf rasionalis dan Jalaluddin Rumi seorang filsuf penyair sufi dari Persia. Berikut adalah perdebatan mereka:

Marx : menurutku, cinta itu seperti tongkat ini. Ia harus terwujud dalam suatu bentuk yang dapat
dilihat oleh mata. Juga dapat dirasakan oleh ondra. Selain itu, sulit untuk membuktikan
adanya cinta,
Rene : bukankah ia bersifat abstrak?
Marx : Betul.. Artinya …
Rene : Kalau begitu, ia tidak bersifat abadi. Bagaimana kalau tongkat itu rapuh, patah dan rusak?
Bagaimana jika kau berganti tongkat?
Menurutku tidak seperti itu. Kesadaranlah yang membuat kita terpesona akan indahnya cinta.
Bisakah kau mencumbu kekasihmu tanpa kesadaran?
Dengan kesadaran, orang akan tahu bahwa ia bagian dari cinta.
Tak ada lagi egosentristak, apalagi kehendak yang tak terbatas.
Semua bertautan denga koridor yang disadarinya. COGITO ERGO SUM
Marx : benar, tapi bagaimana dengan pembuktiannya?
Rene : apakah segala sesuatu perlu pembuktian empirik?
Kawan Rumi, bagaimana menurut Anda?

Rumi yang lebih banyak diam terperanggah.

Rumi : cinta hanya ada di sini. –ia berbicara sambil menunjuk dadanya—
Cinta itu terlalu suci untuk diteorikan. Biar aku mengalah saja, aku sudah menemukan
cintaku, dan itu hanya untukku.

Lalu Rumi menari sambil tersenyum riang.
****************
Lalu, apakah makna ‘cinta’ bagi Anda?

Tuesday, June 30, 2009

BINGUNG, KEPADA PARA PECINTA

Kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang cinta, dan ini adalah kisah nyata yang saya dengar dan saya lihat di kehidupan saya.
******
Kurang lebih dua minggu yang lalu, temanku memanggilku saat aku baru melangkahkan kaki memasuku gerbang sekolah. Yah, aku kira ada sesuatu yang penting. Di awal pembicaraan kami membicarakan serial korea yang sedang membooming saat ini, di podium upacara. Tapi seperti biasa, pembicaraannya berlanjut kepada kabar kekasihnya. Dan kalian tahu apa yang ia katakana tenang kekasihnya? Ia telah memutuskan hubungannya dengan kekasihnya. Dan apa yang menyebabkan benang percintaan di antara mereka putus? Jawabannya hanya karena uang sebesar Rp32.000,00.

Menurut cerita dari fulanah, orang tuanya berhutang uang voucer pulsa sebesar Rp.32.000,00. dan si fulan tersebut meminta sang kekasihnya alias fulanah untuk mentransfer uang tersebut melalui bank. Nah, karena orang tua si fulanah tidak mentransfer uang tersebut dalam waktu dekat, si fulan memarahi fulanah dengan kata-kata kasar. Dan karena fulanah sudah sangat sebel dengan sifat kekanak-kanakan si fulan, ia langsung meminta untuk mengakhiri hubungan mereka.

Huhf, just that. Hanya karena hal sepele seperti itu, sepasang insan yang hampir satu setengah tahun harus mengorbankan hubungan mereka.

Bingung, bingung, bingung. Bingung banget rasanya kalau harus mendengarkan berbagai curhatan teman yang sangat komplit konfliknya. Dan sebagai orang yang diminta untuk mendengarkan, saya berusaha melaksanakannya denga baik. Kalau mereka meminta saran, yah saya usahakan memberikan saran yang terbaik bagi mereka. Dan meskipun begitu saya harus entralkan hati sebelum mulai berbicara.

Mungkin merka tidak tahu kalau saya pun butuh wadah untuk curhat seperti mereka. Atau karena memang saya terlalu pendiam, penyendiri dan sangat tertutup? Maka mereka tidak tahu itu, dan saya tidak ingin mereka mengetahuinya. Wallahu’Alam.

Hm, kembali ke curhatan teman saya di pagi hari itu. Setelah menjalankan tugas sebagai pendengar, saya melangkah ke perpustakaan sekolah untuk menghilangkan rasa bosan. Hari ini tak ada kelas, dan tak ada banyak kegiatan di sekolah. Yang terdengar hanya sorak-sorai antar kelas yang menjadi supporter kelas masing-masing dalam lomba futsal dan basket. Di perputakaan ini, saya membaca sebuah buku yang cukup menarik. Kalau tidak salah judulnya KIsah-kisah Orang Bijak. Buku itu tidak terlau, tebal, dan ukurannya pun relatif kecil. Aku membacanya di depan komputer purpus. Dan setelah merasa bosan, saya menyalakan komputer hanya sekedar melihat status-status terbaru dari teman-temanku di facebook. Dan termasuk, meng-update statusku sendiri.

Tak lama setelah itu, akau keluar dan masuk ke ruang fisika yang memang menjadi kelas sementara bagi jurusan IPA. Di ruangan itu, aku bertemu kembali dengan fulanah yang curhat denganku pagi tadi. beberapa menit setelah duduk-duduk bersama teman yang lainnya, fulanah ini ijin untuk keluar sebentar.

Ketika itu, aku juga ingin mencari temanku di kantin sekolah. OMG, kalian tahu apa yang baru saja aku lihat? Si Fulanah telah berduaan dengan lelaki lain. Dan keesokan harinya saya mendengar dari mulutnya sendiri mbahwa ia telah pacaran dengan lelaki yang ada di kantin. Huhf. Kok bisa, ya? Hanya itu kata yang ada di pikiranku. Aku hanya bias berkata, ‘oooh’ dan geleng-geleng kepala di belakangnya.

Eit, aku tidak cemburu. Aku hanya malu melihat sikapnya yang seperti itu. Dia seorang wanita sama sepertiku. Dan mengapa ia bias memperlakukan lelaki seperti itu. Seenaknya gonta-ganti, seperti ganti baju saja.

Dan yang lebih mengejutkan, kini ia telah kembali menjalin hubungan dengan si fulan yang kekanak-kanakan itu. Lalu apa kabar dengan lelaki yang ada di kantin. Hoh, I don’t know about him.

Allah, Allah. Kok ada yah yang bias mempermainkan perasaan seperti itu. Bias-bisanya ia melupakan dan medekati orang lain atas nama cinta. Bukankah cinta itu anugrah terbesar yang Allah ciptakan? Mau jadi apa dunia kalau tidak ada rasa cinta antar manusia? Dan mau jadi apa kita, jika Allah menciptakan kita semua tanpa rasa cinta. Na’udzubillah, tsumma na’udzubillah. Semoga hamba dapat menjdi orang yang senantiasa menjaga cinta dan dicintai olehMu. Amin.
****
Maaf, saya menulis artikel ini bukan untuk menyebarkan keburukan orang lain. Hanya sebagai pelampiasan rasa tak percaya saya terhadap si fulanah. Dan sebagai bahan instropeksi diri bagi kita semua. Semoga bermanfaat dan dapat saling memgingatkan,

Thursday, June 18, 2009

nasyid memang asyik



inilah nasyid pembuka dari 'final FNPI 2009'. grup nasyid ini berasal dari Riau, namanya Sigma. wah, inilah pertama kalinya saya menyaksikkan festival nasyid secara langsung. subhanallah... sangat berkesan. selain semuanya gratis. mulai dari tiket sampai makan siang. tanpa disangka, ternyata salah satu teman yg saya ajak mendapatkan door prize.

**************

nasyid sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun beda dengan nasyid masa kini. dulu, nasyid hanya di iringi oleh perkusio. karena memang, hanya perkusilah alat musik yang dibolehkan oleh islam. namun, nasyid masa kini, sudah mulai di jadikan acapella dan diinmpovisasikan dengan berbagai cara. contohnya, ada lucu-lucunya dan pakai ngeref, bahkan ada yang ngerege seperti nasyid dinamika yang menjadi gurt star di acara ini.


huh, acara ini benar-benar tak terlupakan. dan Wallah !! Nasyid memeng asyik !!!

ini dia nasyid dinamika yang paling saya sukai karena kekhasannya:



ada lagi yang seru, nasyid dari awan. si pemenang festival ini.
pasti kalian merinding. wallah, keren abiss. tapi sayang, videonya sebentar.



atau lihat aksi mereka saat manggung di WAPRES (warung prestasi)?



teman. sekali lagi, nasyid memang asyik !!!
yuk kita budayakan nasyid, kalau bisa nyanyi nasid :D



atau intip fatih yang ini.



sekali lagi. nasyid memang Asyik.

Wednesday, May 20, 2009

HARBUKNAS. terlupakan atau dilupakan?

kalau saya bertanya pada teman-teman tentang hari kasih sayanmg di sebut Valentine itu. pasti dengan kompak dan mantap mereka menjawab 14 Februari. aneh yah? saya yakin, sebagian mereka tidak tahu apalagi mengerti tentang sejarah dan asal mula hari kasih sayang itu.

tapi bagaimana kalau saya bertanya "kapan hari buku nasional?". saya yakin, jawaban mereka pasti, "hah, memang ada?" atau "hari buku nasional? baru dengar tuh!" atau "hah, gak tahu"

miris memang, jika banyak dari teman kita yang memperhatikan budaya asing. dan membelakangi budaya sendiri. Hari Buku NAsional (HARBUKNAS). namanya saja nasional, berarti itu punya Indonesia asli.

dalam keadaan seperti ini, tidak baik rasanya jika harus saling menyalahkan, siapa yang salah sehingga warga Indonesia tak mengenal budayanya. bagi saya maklum saja kalau sedikit sekali dari kita yang tahu kapan HARBUKNAS dirayaka (atau mungkin Anda sendiri tidak tahu).

bagi saya tak usah bingung memikirkan situ. karena kalau kita telaah lebih jauh lagi. memang jangan berlama2 heran. karena rakyat Indonesia sendiri saja, tidak terbiasa dengan budaya membaca. bahkan masih banyak yang masih buta huruf.

kasihan yah, nasib Indonesia. kalau memang peduli, ayo kita budayakan membaca. agar Indonesia kita bisa bangkit, selayaknya negara yag bangkit. karena menurut saya, sekarang Indonesia belum sepenuhnya bangkin. ia baru terbangun dari mimpi buruk, yaitu penjajahan. tapi tak tahu bahwa di saat ia membuka mata, masih banyak lagi penjajah2 yang berkeliaran untuk menjajahnya. bahkan dengan cara yang lebih buruk dari mimpi buruknya.

membaca, adalah perintah Allah yang pertama. jadi budaya membaca adalah budaya yang mulia. karena ia ditanamkan langsung oleh Allah, yang Maha Kuasa.

Selamat membaca.. membaca... dan membangun bangsa.
untuk HARBUKNAS yang terdipakan dan dilupakan. atau yang tak dikenal?
17 MEI HARBUKNAS yang harus dipandang.

nostalgia agenda merah

bernostalgia. bukan berarti harus bergila-gila. entah apa yang membuat aku membuka lemari kecilku. lemari yang ada di sudut kamarku, dan berisi buku2 bacaanku sehari-hari beserta notebook2 yang pernah aku pakai. tanganku mengambil satu agenda usang yang sudah tertutup debu dan jarang aku buka.

aku buka agenda merahku. entah mengapa, setiap membuka buku2 lama aku memulai membacanya dari halaman belakang. pertama, aku membaca tulisanku dulu. berbagai keluhan dan rasa senang yang aku rasakan bertahun-tahun yang lalu pun kini terkenang. Hmm. nostalgia yang membuat aku tertawa. kenapa tidak? lucu rasanya membaca tulisan waktu aku kecil dengan segala celotehanku.

aku buka perlahan bagian depannya. aku baca segala syair-syir yang ada di sana. itu bukan syair karya aku diwaktu kecil, melainkan syair temanku. mungkin lebih tepat dikatakan kakak. karena dia lebih tua 3 tahun dari pada aku.

saat dulu aku di pesantern, Mbak-ku yang satu ini adalah saah satu dari 3 orang yang selalu menghiburku. Mbak Nusi, itulah dia. orang Jogja, yang khas dengan logat jawanya. ia orang yang baik. yah. itulah yang aku rasakan sampai sekarang.

meski sudah 5 tahun aku tak bertemu dengannya. karena jarak yang yang jauh. aku rindu sekali dengan dia. dan hal yang membuat aku tertawa. mengapa? karna setelah 5 tahun agenda itu ada di tanganku, ternyata sampai sekarang aku tidak tahu bahwa di dalam agenda itu tertulis alamat rumah Mabk Nusi.

tanpa berfikir panjang lagi, malam harinya aku langsung menulis surat untuknya. kuno memang. tapi, kalau rindu mau bagaimana lagi?

Miss you Mbak. I hope we can meet again. Amin
nostalgia agenda merah. Membuat mataku merah.

Thursday, May 14, 2009

selalu ada hikmah di balik musibah

"Allah tidak pernah menciptakan sampah"
itulah yang tertanam dalam hatiku, jika ada hal yang membuatku down.

ada sebuah kisah yang insya Allah bermanfaat bagi kita semua. khususnya bagi yang sering berpergian jauh dan para pelajar sepertiku.

jum'at lalu, seorang temanku berniat pergi ke bogor untuk acara kenaikan tingkat ekskulnya. saat itu, seluruh teman-temannya berkumpul di lapangan sekolah. tapi temanku yang satu ini menunggu mereka di sekitar areal perkuburan karet tengsin, Jakarta. memang jarak bivak karet dari sekolahku tak terlalu jauh, tapi apa yang terjadi dengannya?

saat ia hendak mengaktifka handphon yang ia bawa untuk menghubungi salah satu temannya, ternya seorang lelaki telah mendekapnya dari belakang. sebuah pisaupun sudah siap menusuk di hadapan matanya. tidak jauh dari tempat ia berdiri, ada seorang wanita berambut panjang yang sedang duduk di dalam warung rokok yang tertutup dan ada seorang laki-laki paruh baya yang sdang berdiri melihat kejadian itu.

karena panik, temanku langsung menyerahkan handphone yang ada di tangannya. meskipun itu bukanlah handphone milikinya. namun, tak puas dengan hal itu, si penodong pun berusaha menusuk perut temanku. spontan temanku langsung menangkis dan harus menerima luka goresan yang cukup dalam di telapak tangannya. tak puas juga, si penodong lagi-lagi berusaha menusuk tangan temanku. dan usahanya kali ini behasil. luka yang dijahit 4 jahitanpun menghiasi tangan temanku ini.

setelah si pennodong pergi. dengan mata berkunang-kunang, ia berteriak minta tolong. lelaki paruhbaya menghampirinya, merangkulnya dan... earrghh dia mencium temanku. dan wanita berambut panjang itu menghampirinya dengan langkah yang santai. lalu orang-orang pun datang berhamburan menolong temanku. ia di bawa ke rumah sakit terdekat setelah ia di bawa kesekolah dan guru-guruku menemaninya.

kini ia harus istirahat sejenak di rumahnya dan mengambil pelajaran besar dari kejadian kecil yang menimpanya.

tak hanya dia, kita pun dapat mengambil banyak hikmah dari kisah ini.
1. selalu waspada saat jalan sendirian. bukan bermaksud su'udzan, tapi untuk menjaga keselamatan diri.
2. jangan mengeluarkan handpkone di sembarang tempat, apalagi di daerah yang baru kita kenal. karena setiap manusia bisa khilaf dan lupa.
3. selalu positive thinking dalam menghadapi segala hal.

seperti kataku di awal tulisan ini.
ALLAH TIDAK PERNAH MENCIPTAKAN SAMPAH
semoga dapat saling mengingatkan.

Wednesday, May 13, 2009

mencari surga di rumahku

sewaktu kecil, aku sering membaca kalimat indah yang berbunyi 'RUMAHKU SURGAKI". inda memang untuk dibaca, apalagi kalau itu benar-benar terjadi.

hingga saat ini aku semakin heran dengan kalimat itu. seakan tak pernah terealisasikan, yah aku jadi percaya tidak percaya. yah, bukannya aku musyrik, tapi mungkin karena itu tak dapat aku rasakan.

tapi aku mulai sadar, bahawa keberadaan surga di rumah kita, adalah karena diri kita sendiri beserta orang yang ada di dalamnya. mungkin aku dan orang-orang yang tinggal bersamaku belum dapat menciptakan surga di rumahku.

kenapa begitu? karena kami tidak damai, tentram dan lain-lain. atau karena tidak ada malaikat yang mau bersingga di rumahku, untuk sekedar mendatangkan keberkahan? Na'udzubillah himindzalik.

oleh karena itu, aku selalu berusaha untuk sabar, bersikap lembut, pandai bersyukur dan tidak hidup semberawut. maklumlah, aku hanya orang awam. apalagi keluargaku yang buta dengna ajaran agama.

yang aku harapkan, semoga kalian dapat menemukan surga di rumah kalian. Amin
semoga dapat bermanfaat dan saling mengingatkan.

Tuesday, May 12, 2009

kala hamba jatuh cinta pada hambaMu

saat masa remaja menghampiri, dan kita tak dapat mengelaknya. maka di saat itulah muncul masalah-masalah yang bisa dianggap hal yang lumrah untuk proses pubertas (penemuan jati diri). dari sinilah muncul berbagai macam konfilk sosial maupun batin yang di alami seorang remaja, demikian juga saya.

di usia memasuki 17 tahun (usia yang dikatan sebagai gerbang seseorang untuk dapat hidup bebas sesuai kehendaknya, tapi tidak bagi saya) saya mulai merasakan begitu banyaknya konflik yang saya alami dan sudah lama saya lupakan demi menghindari konflik itu sendiri. dari sekian banyak masalah yang saya alami, serangan 'virus merah jambu'-lah yang paling membuat saya kebingungaun.

sebagai seorang remaja muslim yang terdidik di Madrasah, saya sudah menerima berbagai 'wejangan' mengenai cara menata hati dan menempatkan cinta. memang, untuk dijadikan materi mentor atau liqa sangatlah mudah, tapi untuk direalisasikan, sulit!!

menurut kakak mentor saya, cinta itu biasanya tumbuh dari rasa kagum, ngefans dan banyak lagi. dan berlanjut dengan rasa ingin ada 'dia' dan sampai pada tahap jatuh cinta.

saat 'rasa' ini datang, saya tidak tahu dari mana asal usulnya. tapi yang saya rasakan selalu begetar bila bertemu dengan orang dicintai. sebagai remaja yang baru datang ke dunia cinta, saya hanya bisa menagis dan menangis. kenapa menangis?

saya menangis karena takut, resah, malu dan ingin 'dia' tahu bahwa cinta telah melandaku.

aku takut, takut rasa ini hanyalah umpan setan untuk menuju kemaksiatan. aku resah, karena selalu saja dada ini berdebar karena 'getaran-getaran istimewa'. aku malu, karena aku seorang muslimah yang berjilbab, mengikuti majlis ta'lim, dan mentoring tapi aku 'bigini' salahkah sikapku begini? aku malu pada Allah yang menciptakan cinta, aku malu jika ada yang tahu siapakah 'dia'? selain aku dan Allah. aku ... aku ingin 'dia' tahu bahwa aku telah 'sakit' berbulan-bulan lamanya.

sebagai seorang muslimah, salahkah aku ketika aku mencintai hambaNya?
layakkah perasaan ini ada pada seorang muslimah sepertiku?
siapapun kamu, tolong bantu aku, jawab pertanyaanku.

Monday, May 11, 2009

cinta yang bagaimana?


minggu lalu, di tempat lesku, aku mendapatkan pelajaran BIP, yah semacam BK kalau di sekolah. sekarang, waktunya materi "CINTA"

sepulang dari tempat les, ada satu pertanyaan besar dalam hatiku.
pertanyaan besar, yang membuat aku makin cinta.

saat itu, ada satu pertanyaan dalam hatiku yang ingin segera terjawab.
'yang ada dalam hati ini, iman atau syahwat?'

ya, itulah pertanyaan besarku, saat mendengarkan penjelasan tentang cinta, itulah respon pertama yamg ada di dalam hatiku.

menurut penjelasan kakak yang memiliki nama BAsit itu, dalam islam terdapat 2 cinta. yaitu cinta syahwati(yang hanya ingin memiliki dan menguasai) dan cinta imani (cinta yang berdasarkan keimanan kepada Allah)

selama mendengarkan pemaparan itu. hati dan pikiranku terus berputar, menelaah dan mencari celah untuk mendapatkan jawabannya.

hingga kini aku berpikir, cinta syahwatikah ini?
tidak, aku tidak ingin memiliki cinta seperti ini. dan setiap lantunan do'a, aku sellau mengucap
"Allah yang Maha Pencinta, jadikanlah hamba yang halal baginya"
ya.. itulah. aku tidak ingin memilikinya. cukup jadi yang halal baginya, dimilikinya dan dicintainya.
lantas, apakah aku akan mencampakkannya?
dengan tegas aku menjawab. TIDAK!
akan aku curahkan cinta, kasih sayang dan diriku ini untuk dia. dan semata-mata hanya karena Allah dan RasulNya. dan tetap menjaga cinta.

lalu, apakah ini cinta imani?
Insya Allah...
ya, itulah yang aku harapkan.
dapat mencintai dan dicintai-Nya, dia dan dia...

love you Allah, you and you.

muslimah bercadar


saat ini, mungkin akulah satu-satunya wanita berjilbab panjang dari angkatanku di sekolah. meskipun masih banyak lagi kakak-kakak kelasku yang berjilbab panjang.

meski begitu, aku tak harus mengisolasi diri dari orang-orang yang ber'jibsi' atupun yang tidak berjilbab. sampai saat ini aku memiliki dua sahabat berjilbab yang bernama Dea dan NUrul (meski tidak panjang, dan jilbab mereka tidak sexy') dan dua orang sahabat lainnya yang tidak berjilbab, mereka bernama Devi dan Putri.

pernah suatu hari, saat aku baru pulang dari rumah Devi. aku melihat seorang muslimah yang bercadar. padanya aku bertanya, "dari dulu ya, dia pakai cadar?". "ah, ngga kok. dulu dia berjilbab biasa aja, cuma habis nikah dia langsung pakai cadar" jawabnya lancar. "ooh.." hanya 'ooh' jawabanku. "eh lis, jangan-jangan lo bakal kaya dia lagi kalau udah nikah", begitulah celoteh temanku itu.

pakai cadar??
memang sering ditanyakan orang-orang kepadaku. terlebih saat film Ayat-ayat Cinta membludak.

yah, aku juga sempat mendengar kalau kakak kelasku yang dulu berjilbab panjang dan kini menikah telah memakai cvadar. menurutku, mungkin bagi mereka yang telah menikah cadar adalah pertanda bahwa wajahnya adalah milik suaminya dan hanya bisa dinikmati oleh suaminya. bagus memang, tapi, apakah aku harus seperti itu juga. wallahu'alam. aku tidak ingin berkata tidak, apalagi iya.

tapi setahuku, cadar hanyalah tradisi bangsa arab. dan bukanlah murni ajaran islam. jadi, biarlah aku mencoba menjaga kemurnian islamku. meski diri ini nantinya akan jadi milik suamiku juga.

so,, apakah aku akan pakai cadar?

who's know?
wallahu'alam bishshawab

Thursday, May 7, 2009

facebook fever

udah punya fb blom??
lisfatul punya fb??

itulah pertanyaan yang sering ditanyakan teman2ku.
dan 'awalnya' aku jawab dgn tegas 'nggak.'

buat apa sih punya fb? gak penting!!!

tapi sekarang???
seperti termakan omongan sendiri, aku akhirnya punya juga facebook.
meskipun awalnya gak niat. dan bermula dari perintah guru agamaku untuk membuat sebuah artikel tentang fesbuk. ya,, karena aku belum memahami,, jadi berusaha memahami dunia fb dan segala proses kecanduannya (semoga gak kecanduan) dengan iseng-iseng bikin fb.

yap.. akibat demam fb ini jadi ada lumayan banyak kasus di sekolah ku, SMA 35 Jakarta.

maklum,, di masa pubertas, adik2 kelasku belum mampu mengendalikan emosionalnya dan sikapnya di dunia luar. meski itu proses yang lumrah, tapi perlu banget diperhatikan.

ada dua hal yang perlu diantisipasi saat kita punya fb.
1. waktu
2. privasi

jgn terlalu lalu deh, Allah 'kan tdk suka yang terlalu lalu (alias berlebihan)
so jadikan fb sebagai ajang mempererat tali silatirahmi. just that not more.

i always say thanks Allah
i love You, you and you

sebuah lanjutan dari ungkapan

aku wanita yang miskin kasih sayang
aku ingin di sayang, dibelai
olehMU, kamu dan kamu

aku tak tahu, halalkah perasaan ini bagiku?
syahwat atau rasa tuluskah yang timbul dlm hati?
Allah.. tercinta.. aku mencintainya!!
kini aku masuk ke dalam dunia keindahan
keindahan cinta dalam dada, yang tertuang dalam kata

aku tenggelam dalam samudera harapan
bukan sekedar angan-angan.
aku melayang diantara impian yang 'kan jadi nyata

aku ingin terbang bersamanya, melintasi do'a keluarga
dan restu semesta.
aku ingin terbang bersamanya, melintasi faedah-faedah cinta
yang berbuah surga.

Allah yang Maha Pencinta dan yang Menciptakan cinta.
aku jatuh cinta?
beginikah?
halalka?

For my love
You.. you... and you

sebuah ungkapan hati

di tengah dinginnya malam

aku seorang pemalas, aku orang yang angkuh dan meratu.
itu predikatku!
aku tak akan memiliki orang yang aku cintai dan mencintaiku.
itu perkataan bundaku.
msih terkam dalam ingatan
saat seluruh alam melaknatku sebagai
'wanita yang tak layak dicintai'

oh Allah..
aku berusaha selalu mencintai, bukan untuk dicintai
karena dengan mencintai, aku yakin
akan banyak yang mencintaiku
dengan setulus hati...

i need You Allah
I love You, you and you

Thursday, April 23, 2009

yang mau merenung

mungkin tulisan ini bisa membuat kita merenungkan sekali lagi apa yang akan kita lakukan. jadi selamat membaca dan selamat merenung.....

lucu ya,, uang 20.000 terasa begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket, mall dan plaza.

lucu ya,, 45 menit terasa begitu lama untuk berdzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola atau konser musik kesukaan kita.

lucu ya,, betapa lamanya 2 jam berada di dalam masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati film kesukaan kita di bioskop atau VCD di rumah

lucu ya,, susah sekali merangkai kata-akata untuk dipanjatkan saat berdoa atau shalat, tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan saat bertemu dengan teman

lucu ya,, kita bisa datang ke pesta, konser musi dll meski harus menyebrangi samudra. tapi begitu beratnya untuk ikut pengajian atau shalat berjamaah di masjid yang ada di depan mata,

lucu ya,, susah banget baca al-qur'an 1 juz sehari. tapi kalo komik atau novel best seller 200 halaman bisa habis dibaca dalam sekejap.

lucu ya,, susah banget orang ngajak partisipasi untuk dakwah Islam. tapi sangat mudah untuk mengajak orang berpartisipasi untuk menyearkan gosip dan kejelekan orang.

lucu ya,, kita selalu pecaya dengan koran atau tabloid, tapi kita sering namya balik apa yang dikatakan al-qur'an, dan bahkan kadang ragu dengan isinya.

lucu ya,, jari kita begitu kuatnya menekan tombol-tombol HP untuk berkiriman sms. tapi terasa alergi saat memegang tasbih untuk berdzikir kepada Allah.

lucu ya,, beraninya kita nunda-nunda shalat demi nonton telenovela atau sinetron favorit kita.

lucu ya,, kita bisa beli voucher HP ratusan ribu perbulan. tapi kenapa kok pelit banget untuk sedekah 100 perak untuk fakir miskin.

lucu ya,, orang-orang berebut cari barisan paling depan untuk nonton bola/konser. tapi kalau shalat jum'at malah berebut cari shaf paling belakang sgar bisa cepat keluar.

yah,, mungkin itu tanda-tanda kiamat. banyak hal yang mulai diputar balikkan.

jadi, mari kita selamat diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita agar tidak terjerumus dalam tipu muslihat setan. yooooo

Wednesday, April 22, 2009

yang ragu berjilbab

mungkin banyak yang ragu untuk menggunakan jilbab. So,, supaya gak ragu-ragu lagi. tuk, kita ketahui dulu manfaat dan mukjizat di balik balutan jilbab.

1.selamat dari azab Allah
2. ibadah yang mudah, tanpa lelah dan lebih dicintai Allah
3. mengundang turunnya pertolongan Allah
4. tanda wanita terhormat
5. terhindar dari pelecehan
6. menjauhkan diri dari perbuatan nista
7. bersahabat dengan wanita solehah
8. mengundang jodoh yang soleh
9. jilbab menunjukkkan harga diri pemakainya
10. terhindar dari tindakan kriminal
11. termasuk tolong menolong dalam kebaikan
12. membuat geram musuh-musuh Allah
13. Memelihara rasa malu
14. memneri teladan yang baik kpd sesama
15. melatih diri untuk sabar dalam ketaatan
16. meniru wanita-wanita solehah
17. menjaga masyarakat dari degradasi moral
18. syiar kaum muslimin
19. jilbab adalah sarana dakwah
20. menghemat pengeluaran
21. menghemat waktu
22. menjaga kebersihan hati
23. memelihara kecemburuan laki-laki
24. aman dari bahaya hasat dan mata yang jahat
25. dengan jilbab akan seperti bidadari surga
26. jilbab mencegah tabarruj
27. terhindar dari debu dan sengatan matahari
28. jilbab adalah pakaian serba guna
29. jilbab membuat anda awet muda
30. mengurangi kesenjangan sosial


naaah udah pada tahukan, manfaat dari jilbab. sebenarnya masih banyak lagi manfaat yang lainnya, tapi gak muat,, saking banyaknya..

udah gak ragu kan?
atau masih ragu?
wah,, wah, wah itu kelewatan...
kalau gitu, temui aku langsung aja yah,, untuk konsultasi..
Hheehe

Sunday, April 19, 2009

kapan kamu masuk islam?

saya masuk islam sejak saya lahir!!!

lalu, yang saya tahu. seseorang masuk islam kalau ia telah mengucapkan 2 kalimat syahadat. kapan sih kamu mengucapkannya???

yaah. itulah hal yang pernah ditanyakan oleh kakak di NF. huhf, sempat bingung sih. maklum, ilmuku masih cetek. tapi, ternyata jawaban yang sebenarnya mudah loh. yakni sejak 'kita semua' masih di alam ruh.

jadi begini. sebelum ke alam rahim ibu, seluruh manusia telah berada di alam ruh. yakni alam di mana jasad kita belum diciptakan. nah jadi skenarionya gini nih:

Allah SWT menanyakan kepada seluruh ruh-ruh manusia apakah kita sebagai ciptaanNya beriman padaNya. naah, seluruh ruh mengucapkan dengan serentak "YAAAAA, kami beriman padaMu"

tapi, Allah tidak percaya begitu saja. karena, seperti halnya orang yang baru kita kenal, apakah kita lansung percaya pada orang itu? nggak kan? begitu juga Allah. Dia gak percaya tuh, karena Dia tahu bahwa manusia memiliki sifat pembohong.

nah, jadi "kita semua" sudah bersaksi deh kepada Allah bahwa kita beriman kepadaNya. dan pada dasarnya seluruh ciptaanNya adalah Islam. lalu, yang kafir bagaimana??? itu dia,, adanya orang kafir karena mereka dilahirkan oleh keluarga kafir.

maka beruntunglah kita yang terlahir dalam keadaan Islam. dan semoga Islam tetap menjadi status kita sampai ke alam barza. Amiin...

Monday, March 16, 2009

Hujan


Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"
**

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan. -FatulNC-

Monday, January 5, 2009

KADO UNTUK GURU


"ayeee..
semuanya, bosankan di rumah?
rapat rohis yuk!! ada hal penting yang mau gue omongin.
ini penting, tolong datang !!"

itulah sms yang aku terima dari teman, aku kira apa? ternyata, cuma buat ngomongin ulang tahun guru kita tercinta 'bu Tuti Qomariah' alis bu Qoqom alias bu cocom

selamat ulang milad yah BU...
semoga umur ibu berkah.
semoga dalam tiap langkah ibu selalu terpayungi keridhoanNya
semoga ibu mendapat syafaat Rasulullah di yaumil akhir kelak,
dan semoga semua hal yang ibu ajarkan pada kami dapat kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya. (hiks kaya mau perpisahan aja : p)

hmmm, gak kerasa judah hampir dua tahun aku diajarin sama ibu, terimakasih banyak guruku tercinta.
semoga murui-muridmu dapat menjadi generasi yang cerah, secerah mentari dhuha dan senantiasa menghangatkan dunia
Amiiiin, amiiin

HAPPY NEW YEAR !!!

1429 H telah berlalu, tapi semaraknya tetap saja kalah meriah dengan pergantian tahun ke 2009 M. Sangat mengenaskan. Ternyata masih banyak saudaraku yang belum mengenal islam. T_T
Fenomena pergantian kedua tahun ini benar-benar berbeda. Ini sangat jelas terlihat karena kebetulan tahun ini (2008:red) pergantian tahun Hijriah dan Masehi berdekatan. Yang lebih memprihatinkan lagi yaitu saat selama perjalananku menuju Monas lalu pulang lagi ke rumah dan berangkan ke kebayoran lalu pulang lagi ke rumah, sekian banyak spanduk yang mengucapkan ‘selamat natal & tahun baru 2009’, hanya ada dua spanduk yang mengucapkan ‘selamat tahun baru Hijriah’. Itupun dari bapak presiden kita (terima kasih bapak Presiden ^_^)
Hmm,, dengan berdekatannya waktu pergantian tahun masehi dan hijriah ini, aku makin tahu bahwa dunia makin luput dengan kelupaan. Ternyata mereka lupa dengan islam dan Rasulullah yang telah memperjuangkannya,dan pasti mereka telah melupakan Allah. Duuh, cedihnaa T_T nagis lagi deh. Na’udzubillah himindzalik.
Saat tahun baru hijriah, hanya ada 3 orang teman yang mengucapkan selamat tahun baru kepadaku, sedangkan saat tahun baru masehi ada 4 orang berbeda yang mengucapkannya. Yah, meski hanya berselisih satu suara, tetap saja menyedihkan. Memang sih, bukan ucapan ‘selamat tahun baru’ yang aku mau. Tapi dengan mengucapkannya itu sudah melambangkan bahwa ‘kita’ telah menghargai dan mengingat agama kita sendiri.
T_T hikhik. Kasihan agamaku, ooh islamku sayang islamku malang.
Jika kita lihat penyambutan tahun baru masehi, huhf, itu benar-benar sangat berbeda benar dengan penyambutan tahun baru hijriah. Semangat sorak gempita terdengar menggema seantero kota, tipuan terompet saling bersahut-sahutan di sepanjang jalan, dan pesta bakar ayam pasti tak mau kalah untuk dilakukan ‘keluarga-keluarga malang’ di atas jam 00.00.
Sebenarnya, tahun baru masehi itu punya siapa sih?? ‘ _’ (muka bingung) Bukankah tahun baru masehi itu milik orang-orang nasrani??
Jadi begini, tahun baru masehi itu pada mulanya dirayakan oleh Julius Caesar pada abad ke-45 SM. Konon ini dilakukan sang kaisar untuk menghormati Dewa Janus (dewa yang digambarkan bermuka dua yang merupakan dewa pintu dan semua permulaan). Seiring dengan berkembangnya agama nasrani acara ini diwajibkan satu paket dengan natal
Naah,, gitu. Jadi perayaan tahun baru masehi itu murni milik para nasrani. So,, do you want to be one of them? Kalau nggak, yuk kita tinggalkan tradisi itu. Kita ganti semua itu dengan mengingat tahun baru hijriah dengan cara membaca do’a akhir dan awal tahun hijriah, memulainya dengan instrospeksi diri dan dzikir sebanyak-banyaknya, berdo’a agar di tahun selanjutnya kita bisa lebih baik dan makin disayang olehNya. Eits, jangan lupa juga berdo’a untuk saudara-saudara kita yang ada di bumi Palestin itu ya.. semoga mereka dapat merdeka dan dapat mengambil hak mereka kembali seutuhnya. Amiin
So,, yuk kita kenali islam lebih dalam, sayangi dia, Dia, dan ‘dia’. And let’s say HAPPY NEW YEAR HIJRIAH friends !!!!

HEARD 'THEIR' CRY AND SAVE 'THEM': OUR PALESTIN

Saat kaki ini masih letih setelah 2 ½ jam berputar-putar di mall karena membeli kado untuk guru tercinta. Aku melihat berita yang sangat memilukan untuk agamaku tercinta ‘Islam barakallah’. “100 ANAK MENJADI KORBAN LEDAKAN BOM ISRAEL”. Itulah kalimat yang terpampang tebal di layar televisi yang ada di hadapanku. Masya Allah, laailahaillallah, innalillaahi wa innailaihi raaji’un... kata itulah yang keluar dari mulutku saat aku melihat seorang balita berbalut bendera Palestin yang sedang dipangku oleh lelaki paruh baya.
Allah, sampai kapan saudara-saudaraku harus merasakan semua ini? Masih terniang dalam ingatan saat guru agamaku menjelaskan perjalan Rasulullah di malam hari. Isra’ Mi’raj, itulah namanya.kisah perjalanan Rasulullah yang mendapat perintah shalat bagi ummat muslim. Perjalanan yang mengagumkan. Perjalan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha lalu ke Baitul Maqdis dan Sidratul Muntaha. Masih tersimpan dalam ingatanku, bagaimana diriku yang kecil mengimajinasikan perjalanan Rasulullah yang hanya dalam semalam.
Tapi kini. Apa yang ada pada pemandangan di depanku? Masjidil Aqsha yang dikepung, ummat islam yang shalat di halaman Masjidil Aqsha, dan tatapan sinis para yahudi yang berdiri dihadapan para saudaraku yang sedang menghadap padaMu. Allah,, aku tak tega melihat. Sungguh. Air mata ini tak akan cukup untuk meluapkan kepedihan ini. Aku merasa ada belati yang menikamku saat tempat suci yang pernah didatangimu kini porak-poranda, Rasul.
Sedih rasanya saat aku membandingkan imajinasi kecilku dengan pemandangan yang ada di hadapanku ini. Tak terasa ada sebutir cairan mengalir dai ujung mataku. Mengapa semua begini? Rasulullah, beginikah nasib Islam sepeninggalanmu. Di mana semangat para sahabatmu yang berjuang demi agama ini? Di mana ketangguhan Khulafaur Rasyidin yang ada di zamanmu? Di mana spirit ashabul kahfi?, spirit para pemuda yang mempertahankan iman pada agama yang kau bawa.
Allah... kapan ini berakhir?
Aku yakin, ada rahasia dahsyat yang Kau sembunyikan di balik peristiwa ini. Ada kemenangan besar di balik semua ini.
Aku yang hanya seorang wanita, tak mampu berbuat apa-apa. Tak mampu turun ke medan jihad dan menyelamatkan saudaraku dari gencatan bom. Tapi semua itu tak mustahil untukku lakukan. Allah,, jika engkau berkehendak, aku ingin memeluk ukhti di seberang sana. Aku ingin memberinya perlindungan, memberinya selimut agar tak kedinginan, dan memberinya ayat-ayat ketegaran yang Kau turunkan agar mereka tetap kuat dan tegar. Ingin sekali aku menggendong dan memberi dekapan hangat pada anak-anak tak berdosa yang ada di sana.
Wallahi.. aku tak rela agamaku dilecehkan seperti itu. Aku tak sudi saudaraku tersiksa terus-menerus. Dan demi nafas yang aku hirup sepanjang hidupku, aku ingin mereka merdeka.
Tak sadar, ketika itu pula aku bergumam bahwa aku akan menonjok para yahudi laknatullah itu dan ... sangat sangat tidak sudi saudaraku diperlakukan seperti itu. Ya Allah,, azza wajallah. Berilah mereka petunjukMu, sadarkan mereka dengan kuasa yang kau miliki. Huhf. Tapi apa gunanya aku berdo’a seperti itu? Bukankah Allah telah mengatakannya sendiri bahwa orang-orang yahudi itu akan terus tertutup pintu hatinya dari petunjuk Allah, dan Allah pun mengatakan bahwa hati mereka terkunci dari segala hal yang berprikemanusaan. Itu semua karena mereka mau melakukan hal apa saja demi menguasai dunia. Maka tak heran jika kejeniusan yang mereka miliki digunakan hanya untuk menghancurkan golongan yang bertentangan dengannya yaitu Islam. Yup! Di mata yahudi, Islam adalah musuh yang sangat berbahaya bagi kekuasaannya, bahkan di anggap lebih berbahaya dari pada komunis sekalipun.
Tapi, apakah aku harus mendo’akan para yahudi itu untuk diazab dan mendapat pembalasan yang setimpal oleh Allah? Bukankah Allah akan memberikan nikmat dan kesenangan yang panjang bagi orang-orang kafir agar dosa-dosa mereka bertambah banyak? Wallahu ‘alam bishshawaf. Yang menjadi permasalahan disini bukan bagaimana cara kita mendo’akan akan kesadaran orang-orang yahudi itu. Tapi yang terpenting bagaimana caranya agar saudara kita yang ada di sana dapat segera merdeka dan bertakbir gembira sekeras-kerasnya.
Hmm. Kalau mengingat jihad, aku jadi teringat kata-kata kakak mentorku. “katakan Allahu Akbar sekencang-kencangnya sambil menghantamkan tonjokan ke arah depan, dan anggap di depan kita ada seorang yahudi yang sedang “menyengir kuda”. Maka insya Allah rasa hantaman tangan kita akan sampai kewajah mereka.
Wallahu’alam.
Ayo,, dzikir bersama, ucapkan takbir, dan ribuan shalawat pada nabi kita untuk saudara-saudara tercinta. Semoga Allah memberikan kemenangan bagi muslim dunia. Dan biarkan kekuasaan dan tangan Allah yang akan ikut berperang melawan yahudi laknatullah. Lantunkan do’a untuk kekuatan dan kejayaan Islam di sana!! Subhanallah, ALLAHU AKBAR !!!
SAY,
ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! FATH ILA PALESTIN AHAD
JUST FOR JUSTICE PALESTIN BELOVED.

Ketika Kesetiaan Dipertanyakan

Kesetiaan. Siapa yang tidak tahu tentang itu? Yap. Kesetiaan adalah sesuatu yang paling berharga di dunia, dari jaman Nabiyallah hingga jaman kekafiran seperti ini. Kesetiaan sangat diperlukan dalam islam, hal ini karena Allah sangat mencintai mahkluk-mahklukNya dengan setia, maka kita sebagai satu dari mahklukNya yang tak terhitung jumlahnya juga sepatutnya harus setia pada kesetiaan Allah.


Lantas bagaimana jika kita setia lagi dengan cinta Allah dan RasulNya? Semua itu telah dijawab langsung oleh Allah ketika ‘penghianat besar’ kesetiaan Allah hadir dalam kisah salah satu Nabi kita. Dialah Yudas Iskariot. Kita pun sudah tahu dampak yang ia dapatkan atas ketidaksetiaannya itu. ‘penghianat’ itu kini menjadi sesembahan para Nasrani yang menganggapnya sebagai Nabi Isa as. Subhanallah.. hingga segitu besar rupanya pemalasan Allah terhadap mahikluk yang mengkhianati kesetiaanNya yang telah dipercayakan kepada kita.


Hmm.. kalau kesetiaan manusia diberi manusia gimana?


*_* friend,, yang namanya kesetiaan itu kekal pengertian dan tindakannya kepada siapa pun, Sangkhalik-kah, sampai pada sesuatu yang lebih kecil pun seperti kesetiaan pada manusia, teman dan pacar sekali pun. Ehem, kesetian yang kecil seperti itu saja masih banyak yang mengkhianati, apalagi kepada Allah. Sulit memeng menjaga kesetiaan yang telah dipercayakan orang (terutama yang dicintai) kepada kita. Tapi mengapa kita berusaha untuknya? Bukankah sesuatu yang dipetahankan akan terasa makin kuat melekat pada diri hati kita?


Itulah yang membuat saya menulis tentang ‘kesetian’ ini. Ternyata masih bayak orang di sekitarku yang mudah berkhianat hanya karena hal yang sepele. Bahkan orang itu adalah orang yang dapat dikatakan dekat denganku.


Saat hati ini kesepian dan tak tahan menahan rasa untuk diluapkan pada orang yang kita cintai, haruskah kita menghianatinya? Apakah itu jalan satu-satunya untuk meluapkan rasa cinta yang ada demi kebutuhan diri sendiri. Hem, egois rasanya.


Saat seorang yang mencintai diri ini sangat dan sangat mencintai, kenapa harus ada pengkhianatan atas rasa cinta yang telah diberi? Na’udzubillah.


Bagi aku, kesetiaan itu mahal harganya, karena itu jika kita telah diberi kepercayaan untuk setia mengapa kita tak menjaganya baik-baik. Memang sih kesetiaan itu tak nampak wujudnya, tapi dampaknya terlihat jelas oleh mata, rasanya sangat dalam dan sulit dipukan ketika kita benar-benar menjaga kesetiaan.
Oke.. kalau kita meremehkan kesetian dan berkata, iya sih,, pacarku orang yang setia begitu juga aku, tapi kalau ditinggal pacar nan jauh di sana untuk satu urusan,, yah....?


Yah apa? Yah boleh aja gak setia? Begitu maksudnya? Alah, bilang aja emang ... (tuuuut,, masuk lembaga sensor nih)


Gini aja deh, sekarang kita ibaratkan kesetiaan itu sebuah benda yang kita sayangi. Misalnya, buku (buat si maniak buku), coklat (buat orang yang demen coklat), atau berlian berharga (untuk para pengila perhiasan, wiih). Kalau kita anggap kesetiaan itu buku, selayaknya maniak buku, pasti buku itu akan dirawat baik-baik. Mulai dari segi kebersihan bukunya, sampul bukunya, dan akan menjaga bukunya baik-baik di lemari berharga yang mungkin aja itu lemari baja dan emas sekalipun. Dan kalau kamu maniak buku pasti kamu gak akan membiarkan buku kamu lecek kan?


Naah, begitu juga dengan kesetiaan. Coba deh kita rawat kesetiaan itu dengan menaruhnya dalam-dalam di dasar hati kita, dan selalu mencurahkan tanda-tanda keberadaan kesetiaan itu hanya pada yang mempercayakannya. Itulah kuncinya.


Lalu, coba deh berfikir sedikit lebih dewasa (sedikiiit aja, gak usah banyak-banyak kok). Berfikir dampak dari semua pengkhianatan kita, mulai dari dampak yang paling kecil sampai dampak yang paling besar. Yaah,, kalau berkhianat pada sesama manusia sih gak bakal kayak Yudas. Tapi paling nggak Allah sudah menyiapkan berbagai balasan bagi yang coba-coba berkhianat, apalagi sama Dirinya sendiri, pake ada plus-plusnya loooh, ^_^


Yuk sekarang kita mulai menjaga kesetiaan yang Allah beri, juga kesetiaan yang telah diamanahkan oleh orang-orang yang mencintai dan dicintai kita. Dalam islam kan juga ada ada hukum karma (emang buddha doang, weeek). Jadi, kalau gak mau dikhianati jangan coba-coba mengkhianati yaaa.


Kesetiaan kok coba-coba !!! (intonasinya kayak iklan minyak kayu putih)