Monday, May 11, 2009

cinta yang bagaimana?


minggu lalu, di tempat lesku, aku mendapatkan pelajaran BIP, yah semacam BK kalau di sekolah. sekarang, waktunya materi "CINTA"

sepulang dari tempat les, ada satu pertanyaan besar dalam hatiku.
pertanyaan besar, yang membuat aku makin cinta.

saat itu, ada satu pertanyaan dalam hatiku yang ingin segera terjawab.
'yang ada dalam hati ini, iman atau syahwat?'

ya, itulah pertanyaan besarku, saat mendengarkan penjelasan tentang cinta, itulah respon pertama yamg ada di dalam hatiku.

menurut penjelasan kakak yang memiliki nama BAsit itu, dalam islam terdapat 2 cinta. yaitu cinta syahwati(yang hanya ingin memiliki dan menguasai) dan cinta imani (cinta yang berdasarkan keimanan kepada Allah)

selama mendengarkan pemaparan itu. hati dan pikiranku terus berputar, menelaah dan mencari celah untuk mendapatkan jawabannya.

hingga kini aku berpikir, cinta syahwatikah ini?
tidak, aku tidak ingin memiliki cinta seperti ini. dan setiap lantunan do'a, aku sellau mengucap
"Allah yang Maha Pencinta, jadikanlah hamba yang halal baginya"
ya.. itulah. aku tidak ingin memilikinya. cukup jadi yang halal baginya, dimilikinya dan dicintainya.
lantas, apakah aku akan mencampakkannya?
dengan tegas aku menjawab. TIDAK!
akan aku curahkan cinta, kasih sayang dan diriku ini untuk dia. dan semata-mata hanya karena Allah dan RasulNya. dan tetap menjaga cinta.

lalu, apakah ini cinta imani?
Insya Allah...
ya, itulah yang aku harapkan.
dapat mencintai dan dicintai-Nya, dia dan dia...

love you Allah, you and you.

1 comment:

  1. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Aku mencintai si polan maka cintailah dia! Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit: Sesungguhnya Allah mencintai si polan, maka cintailah dia! Para penghuni langitpun mencintainya. Kemudian dia pun diterima di bumi. Dan apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Aku membenci si polan, maka bencilah pula dia! Jibril pun membencinya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit: Sesungguhnya Allah membenci si polan, maka bencilah kepadanya. Para penghuni langit pun membencinya. Kemudian kebencianpun merambat ke bumi.......

    ReplyDelete